Suatu hari tepatnya har Minggu setelah
shalat Shubuh, Adi berjalan-jalan ke Cikakak. Adi tidak sendirian,
tetapi dia bersama teman-temannya, yaitu Jawik, Anto, Dodi, Agus dan
Apri. Adi dan teman-temannya berjalan-jalan lewat kampung. Diperjalanan,
Adi dan teman-temannya sambil menyalakan petasan. Petasan itu
bervariasi, ada yang kecil dan ada yang besar. Jawik dan Agus membawa
petasan yang besar sekitar 3 ons, sedangkan Anto, Dodi dan Adi membawa
petasan kecil. Petasan itu akan digunakan di lapangan, terutama yang
besar. Petasan yang kecil dinyalakan diperjalanan.
Diperjalanan, Anto dan Dodi menyalakan
petasan kecil itu. Saat dinyalakan lalu dilempar ke kali yang di situ
ada orang yang sedang buang air besar. Lalu petasan itu meledak dan
orang yang sedang buang air besar itu masuk kekali dan basah kuyup. Anto
dan Dodi berlari, tetapi Jawik, Agus dan Apri tidak berlari. Sehingga
mereka yang dimarahi. “Siapa yang membunyikan petasan?” Tanya orang
tersebut. “Dia pak”jawab Andi. Orang tersebut menjawab “Disini Cuma ada
kalian!”. Apri menjawab “Ya sudah pak, saya minta maaf”. Orang itu
menjawab “Ya sudah, tetapi jangan diulangi lagi ya!”. Kami menjawab “ Ya
pak”. Kami melanjutkan perjalanan lagi. Setelah sampai di lapangan, kami
berperang petasan dengan sangat sengitnya. Lalu Jawik dan Agus
menyalakan petasan yang besar itu. Kami dan teman-teman yang berada di
Cikakak sudah menutup telinga, tetapi petasan itu ternyata tidak
meledak-ledak. Jawik kesal karena petasan yang dibuatnya tidak meledak.
Jawik langsung meniup petasan itu.
Duarrrr!!! Duarrr!!! Petasan itu meledak, maka Jawik putih seperti
setan. Adi dan teman-teman tertawa terbahak-bahak. Jawik berkata “Asem,
ketiban sial aku!” Lalu muka Jawik dicuci di kali.
Kenakalan Remaja
Pak Agus sedang mengajar murid-murid SMP
nya dalam pelajaran olah raga. Seperti biasanya Pak Agus akan menyuruh
murid-muridnya melakukan pemanasan untuk peregangan otot. Tiba di satu
bagian, dimana murid-murid berbaring dan mengangkat kaki lalu
menggerakkannya seperti sedang mengayuh sepeda. Pak Agus terus
memperhatikan seorang muridnya yang pada mulanya menggerakkan kakinya
tiba-tiba menghentikan kakinya. Lalu Pak Agus membentak muridnya yang
bernama Duwek.
Pak Agus: "Woiiii Wek, apa sebabnya kamu berhenti hah"
Duwek: "Oh Pak Agus, sepeda saya tengah turun bukit Pak, itu sebabnya saya berhenti.Takkan mau mengayuh juga."
Waktu pelajaran telah habis. Sebelum keluar kelas, Pak Agus bertanya kepada murid-muridnya.
Pak Agus: "Siapa mau masuk surga? "
Semua murid mengangkat tangan kecuali Duwek. Lalu Pak Agus pun bertanya,
Pak Agus: "Duwek , kenapa kamu tidak mau masuk syurga?"
Duwek: "Mak saya bilang sehabis sekolah, terus pulang kerumah, jangan pergi kemana-mana. "
Pak Agus: "Woiiii Wek, apa sebabnya kamu berhenti hah"
Duwek: "Oh Pak Agus, sepeda saya tengah turun bukit Pak, itu sebabnya saya berhenti.Takkan mau mengayuh juga."
Waktu pelajaran telah habis. Sebelum keluar kelas, Pak Agus bertanya kepada murid-muridnya.
Pak Agus: "Siapa mau masuk surga? "
Semua murid mengangkat tangan kecuali Duwek. Lalu Pak Agus pun bertanya,
Pak Agus: "Duwek , kenapa kamu tidak mau masuk syurga?"
Duwek: "Mak saya bilang sehabis sekolah, terus pulang kerumah, jangan pergi kemana-mana. "
Pak Agus sedang mengajar Bahasa Indonesia dalam kelas 1 A
Pak Agus: "Duwek, bisa kamu membuat kalimat dengan menggunakan perkataan tepung? "
Duwek: "Itu mudah saja Pak, kalimatnya adalah…. emak sedang membuat kue di dapur. "
Pak Agus: "Mana tepungnya?? "
Duwek: "Tepungnya kan di campur di dalam kue itu Pak.. "
Pada saat pelajara Biologi:
Pak Agus: "Bejo, coba terangkan apakah tugas akar pohon pisang? "
Bejo: "Untuk mencari makanan, Pak."
Pak Agus: "Bagus! Sekarang giliran Wati. Apakah tugas batang pohon pisang? "
Wati : "Untuk membawa makanan yang dicari akarnya, Pak."
Pak Agus: "Bagus! Sekarang giliran Duwek. Apakah tugas daun pisang? "
Duwek: "untuk membungkus makanan , Pak… "
Pak Agus: "uii… bagus sekali… berdiri di depan kelas sampai habis pelajaran.. "
Pak Agus: "Duwek, bisa kamu membuat kalimat dengan menggunakan perkataan tepung? "
Duwek: "Itu mudah saja Pak, kalimatnya adalah…. emak sedang membuat kue di dapur. "
Pak Agus: "Mana tepungnya?? "
Duwek: "Tepungnya kan di campur di dalam kue itu Pak.. "
Pada saat pelajara Biologi:
Pak Agus: "Bejo, coba terangkan apakah tugas akar pohon pisang? "
Bejo: "Untuk mencari makanan, Pak."
Pak Agus: "Bagus! Sekarang giliran Wati. Apakah tugas batang pohon pisang? "
Wati : "Untuk membawa makanan yang dicari akarnya, Pak."
Pak Agus: "Bagus! Sekarang giliran Duwek. Apakah tugas daun pisang? "
Duwek: "untuk membungkus makanan , Pak… "
Pak Agus: "uii… bagus sekali… berdiri di depan kelas sampai habis pelajaran.. "